Pages

MY OWN STORY (part VIII) :)

Senin, 28 Maret 2011
HILANG


Kepergiannya membuat aku semakin jauh dengan nya. Lama-lama aku semakin jarang berhubungan dengan nya. Kabarnya semakin tak aku ketahui. Entah apa yang dilakukannya di sana saat jauh dari aku, aku pun tak pernah tahu. Dia ada masalah pun tak pernah ingin bercerita lagi dengan ku. Menurutku dia sekarang mulai berubah. sikap nya pada ku sangat berbeda.
            
Masalah pun mulai datang. Dia mulai menjauhi ku. Aku tidak tahu mengapa dia seperti itu. aku mencoba menanyakan nya dengan Furi dna anak Vb lain, tapi mereka tetap saja tidak tahu. Sampai tiba saat itu. Tepat tanggal 25 juli 2009. Waktu itu pada saat aku sedang Online FB di rumah. Tiba-tiba aku melihat dia juga sedang Online. Langsung saja aku menanyakannya mengapa dia akhir-akhir ini tidak pernah lagi memberikan kabar. Mungkin dia lagi ada masalah dan akhirnya dia menjadi marah-marah pada ku. sikap ku yang tidak terbiasa di marah akhirnya membuat kami jadi bertengkar. Lama-lam terlontarlah kata-kata itu. PUTUS… yah…  emosi kami yang sam-sama tidak bisa meredah membuat kami harus mengambil keputusan itu. Huhh.. sama sekali tak menyangka kami bakal menjadi seperti itu. tak ada yang mau mengalah dan akhirnya yahh seperti inilah.
           
27 Juli 2009, satu tahun VB bersama dan dua hari setelah aku dan arief putus. Aku dan VB mengadakan sebuah acara yang tidak terlalu meriah sih, tapi seru. Hhm… aku mencoba membertahu arief tentang  acara ini dan dia hanya mengucapkan selamat terus meminta maaf karena dia tidak bisa ikut berpartisipasi. Maunya sih dia datang tapi tidak mungkin. Dia bukan siapa-siapa ku lagi.
            
Hampir satu bulan berlalu, aku masih saja mengingat dia. Menanyakan tentang kabarnya dari teman ku, Furi, yang sekaligus adik angkatnya. Lagipula, teman dekat arief yang lebih akrab di panggil Imam sudah menganggap ku sebagai adiknya sendiri. jadi aku lebih banyak mendapatkan informasi dari imam ataupun Furi.
            
Waktu itu, menjelang bulan ramadhan tiba. Dia pulang karena libur. Aku di beritahu oleh kak Imam. Betapa senangnya aku saat mendengar berita bahwa di akan kembali lagi. tak bisa ku pungkiri. Aku memang masih mengharapkan nya. Dan tak mungkin begitu cepatnya aku melupakan dia dari hidupku.   Kedatangannya membuat ku bingung. Aku tak tahu harus berbuat apa untuknya. Aku tak mengerti. Aku melihat dia masih memberi harapan untuk ku , tapi satu sisi aku tak mungkin bisa lagi bersamanya.
            
Hari Raya telah tiba. Semua anak VB kumpul. Ceritanya nih kami lagi jalan dari rumah ku mau ketempat Maya (salah satu anak VB yang rumahnya tidak jauh dari rumah ku). Pada saat di jalan, tiba-tiba aku melihat arief sedang kumpul-kumpul reunian dengan teman-temannya yang kebetulan rumah temannya itu tidak begitu jauh dari rumah Maya. Uppss… aku bingung harus berbuat apa. Dia melihat ku. aku hanya menundukan kepala ku dan mencoba tidak melihat dia. Lalu tiba-tiba salah seorang temannya memanggilku dan menyuruh ku serta anak-anak VB untuk mampir sebentar. Kami bersalaman dengan senior kami (tradisi lebaran) daann kemudian tiba giliran ku bersalaman dengan arief. Aku hanya menunduk saja, menyembunyikan rasa malu ku. tiba-tiba dia tidak melepaskan tangan ku setelah kami bersalaman. Aduuhh… tak terbayangkan. Betapa malunya aku saat itu. “Maaf… tangannya bisa dilepas??” tanyaku padanya. Yah… langsung saja di lepasnya. Huuhh...  aku pun langsung mengajak VB untuk cepat-cepat pergi. Dua hari setelah kejadian ini, tiba-tiba dia menghubungi ku. Entah dapat dari siapa dia nomer HP ku, padahal aku sudah mengganti nomer Hp baru. Lama-lama akhirnya dia mengajak ku untuk balikan (hahhaha..), mungkin dia tidak tahan. Yahh… setelah ku Tanya-tanya dengan VB, akhirnya balikan lagi deh. Hehhehe…. Tapi sayangnya dia hanya beberapa hari saja berada disini, setelah itu dia kembali lagi ke Palembang. Huuft... sendiri lagi. L
            
Lebih kurang tiga minggu, waktu itu aku dan keluarga ku liburan. Lagipula, aku juga tak ada kegitan disekolahku. Pada saat dalam perjalanan pulang, aku diberitahu oleh Yevi bahwa arief sudah kembali lagi. ini membuat ku terkejut. Dia tidak memberitahuku sama sekali tentang kepulangannya itu. Aku bakal ketemu lagi dengan dia. Rasanya tak sabar lagi ingin segera tiba di rumah. Wuuuu… I’m coming(y).
           
Libur panjang membuatku menjadi betah. Banyak sekali yang terjadi pada liburan kali ini. Berbagi canda dan tawa. Kadang sedih, kadang juga bahagia. Aku merasa bebas saat bersama dengan nya. VB juga selalu menemani ku kemana pun. Aku, Vb, dan arief sudah terbiasa bersama. Kenangan yang telah terukir indah, mungkin kah suatu saat nanti mereka akan mengingatnya masa indah ini.
            
Tiba saatnya arief kembali dan aku di tinggal lagi olehnya. Kadang aku ingin sekali menghalanginya untuk tidak pulang. Tapi apa boleh buat. Sekolahnya menunggu di sana dan aku yang harus rela menunggu jga disini. Hubungan jarak jauh ternyata tidak mudah. Butuh kesabaran yang kuat jika ingin teteap bertahan.            Tak lama kami berpisah, lebih kurang tiga minggu, akhirnya ibu ku tahu bahwa aku masih menjalin hubungan dengan arief. Awalnya ibu ku memang sudah tahu, tapi dia mencoba mengerti dan membiarkan ku untuk sementara dan akhirnya sekarang menjadi seperti ini. ibu ku tiba-tiba menyuruhku mengakhiri semuanya. Aku terkejut saat beliau berkata seperti itu. Bagaimana tidak?? Ibu ku menyuruh ku dalam kondisi yang lagi tidak berpihak pada ku. Aku memang dari awal tidak menginginkan ini. ini lah yang selalu aku takutkan dan ternyata ketakutan ku selama ini benar


25 Oktober 2009, untuk yang kedua kalinya aku berkata PUTUS. Malam itu, aku mencoba menghubunginya. Aku menceritakan semua padanya. Dia menangis mendengar keputusan ku yang begitu mendadak. Awalnya dia mengerti dengan keadaan ku, tapi lama-lama dia membenci ku. Jelas saja dia membenci ku. Dari awal ini memang salah ku yang membiarkannya masuk kedalam hidup ku. Putus adalah jalan yang terbaik untuk kita berdua.



“Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya. Mungkin aku tidak ada lagi di dalam hidupmu, tapi harus kau tahu, jiwa mu selalu melayang dalam angan ku, hidup dalam hati ku dan mati pun juga bersama ku. terima kasih telah mengizinkan ku masuk ke dunia mu”

MATI RASA

Setengah Tahun tanpa dia. Kepergiannya membuat ku menjadi pribadi yang menyendiri. Aku menjadi hampa. Pikiran ku pun selalu terasa kosong. Seolah-olah hidupku tak bakal lama. Aku terus membayangkan kehadirannya. Namun malang, aku mendengar bahwa dia sudah bersama orang lain. Bahkan berganti-ganti saja. Mengapa dia menjadi seperti itu? apakah ini salah ku, sehingga dia menjadi jiwa lamanya. Dia berubah total. Dia tidak ingin lagi mengenalku. Sepertinya sejak kejadian bulan lalu sikap nya menjadi berubah.
            
Terkadang sikap nya yang angkuh itu membuat ku menjadi ilfil kepadanya. Walaupun demikian, aku juga tidak bisa meninggalkan dan melupakannya. Dia membuat ku tak berhentinya menangis. Dia membuat hidupku hancur. Dia membuat aku menjadi mati rasa. Rasanya aku tidak ingin lagi mengenal dia. Dia berubah. dia membenci ku, sangat membenci ku. Aku tidak bisa berbohong. Aku membutuhkannya, tapi lihat keadaan sekarang, tak sejalan dengan keinginan ku.
            
Perlahan-lahan aku mencoba melupakannya. Aku mulai tak mengingat semua tentang dia. Aku mencoba melupakan kenangan ku bersamanya. Namun sialnya, aku tidak bisa. Dia selalu datang menghampiri. Dia selalu membuat ku untuk mengingat semua tentang nya. Aku tak bisa menjauh dari nya. Aku tak bisa... L

0 komentar:

Posting Komentar

Senin, 28 Maret 2011

MY OWN STORY (part VIII) :)

HILANG


Kepergiannya membuat aku semakin jauh dengan nya. Lama-lama aku semakin jarang berhubungan dengan nya. Kabarnya semakin tak aku ketahui. Entah apa yang dilakukannya di sana saat jauh dari aku, aku pun tak pernah tahu. Dia ada masalah pun tak pernah ingin bercerita lagi dengan ku. Menurutku dia sekarang mulai berubah. sikap nya pada ku sangat berbeda.
            
Masalah pun mulai datang. Dia mulai menjauhi ku. Aku tidak tahu mengapa dia seperti itu. aku mencoba menanyakan nya dengan Furi dna anak Vb lain, tapi mereka tetap saja tidak tahu. Sampai tiba saat itu. Tepat tanggal 25 juli 2009. Waktu itu pada saat aku sedang Online FB di rumah. Tiba-tiba aku melihat dia juga sedang Online. Langsung saja aku menanyakannya mengapa dia akhir-akhir ini tidak pernah lagi memberikan kabar. Mungkin dia lagi ada masalah dan akhirnya dia menjadi marah-marah pada ku. sikap ku yang tidak terbiasa di marah akhirnya membuat kami jadi bertengkar. Lama-lam terlontarlah kata-kata itu. PUTUS… yah…  emosi kami yang sam-sama tidak bisa meredah membuat kami harus mengambil keputusan itu. Huhh.. sama sekali tak menyangka kami bakal menjadi seperti itu. tak ada yang mau mengalah dan akhirnya yahh seperti inilah.
           
27 Juli 2009, satu tahun VB bersama dan dua hari setelah aku dan arief putus. Aku dan VB mengadakan sebuah acara yang tidak terlalu meriah sih, tapi seru. Hhm… aku mencoba membertahu arief tentang  acara ini dan dia hanya mengucapkan selamat terus meminta maaf karena dia tidak bisa ikut berpartisipasi. Maunya sih dia datang tapi tidak mungkin. Dia bukan siapa-siapa ku lagi.
            
Hampir satu bulan berlalu, aku masih saja mengingat dia. Menanyakan tentang kabarnya dari teman ku, Furi, yang sekaligus adik angkatnya. Lagipula, teman dekat arief yang lebih akrab di panggil Imam sudah menganggap ku sebagai adiknya sendiri. jadi aku lebih banyak mendapatkan informasi dari imam ataupun Furi.
            
Waktu itu, menjelang bulan ramadhan tiba. Dia pulang karena libur. Aku di beritahu oleh kak Imam. Betapa senangnya aku saat mendengar berita bahwa di akan kembali lagi. tak bisa ku pungkiri. Aku memang masih mengharapkan nya. Dan tak mungkin begitu cepatnya aku melupakan dia dari hidupku.   Kedatangannya membuat ku bingung. Aku tak tahu harus berbuat apa untuknya. Aku tak mengerti. Aku melihat dia masih memberi harapan untuk ku , tapi satu sisi aku tak mungkin bisa lagi bersamanya.
            
Hari Raya telah tiba. Semua anak VB kumpul. Ceritanya nih kami lagi jalan dari rumah ku mau ketempat Maya (salah satu anak VB yang rumahnya tidak jauh dari rumah ku). Pada saat di jalan, tiba-tiba aku melihat arief sedang kumpul-kumpul reunian dengan teman-temannya yang kebetulan rumah temannya itu tidak begitu jauh dari rumah Maya. Uppss… aku bingung harus berbuat apa. Dia melihat ku. aku hanya menundukan kepala ku dan mencoba tidak melihat dia. Lalu tiba-tiba salah seorang temannya memanggilku dan menyuruh ku serta anak-anak VB untuk mampir sebentar. Kami bersalaman dengan senior kami (tradisi lebaran) daann kemudian tiba giliran ku bersalaman dengan arief. Aku hanya menunduk saja, menyembunyikan rasa malu ku. tiba-tiba dia tidak melepaskan tangan ku setelah kami bersalaman. Aduuhh… tak terbayangkan. Betapa malunya aku saat itu. “Maaf… tangannya bisa dilepas??” tanyaku padanya. Yah… langsung saja di lepasnya. Huuhh...  aku pun langsung mengajak VB untuk cepat-cepat pergi. Dua hari setelah kejadian ini, tiba-tiba dia menghubungi ku. Entah dapat dari siapa dia nomer HP ku, padahal aku sudah mengganti nomer Hp baru. Lama-lama akhirnya dia mengajak ku untuk balikan (hahhaha..), mungkin dia tidak tahan. Yahh… setelah ku Tanya-tanya dengan VB, akhirnya balikan lagi deh. Hehhehe…. Tapi sayangnya dia hanya beberapa hari saja berada disini, setelah itu dia kembali lagi ke Palembang. Huuft... sendiri lagi. L
            
Lebih kurang tiga minggu, waktu itu aku dan keluarga ku liburan. Lagipula, aku juga tak ada kegitan disekolahku. Pada saat dalam perjalanan pulang, aku diberitahu oleh Yevi bahwa arief sudah kembali lagi. ini membuat ku terkejut. Dia tidak memberitahuku sama sekali tentang kepulangannya itu. Aku bakal ketemu lagi dengan dia. Rasanya tak sabar lagi ingin segera tiba di rumah. Wuuuu… I’m coming(y).
           
Libur panjang membuatku menjadi betah. Banyak sekali yang terjadi pada liburan kali ini. Berbagi canda dan tawa. Kadang sedih, kadang juga bahagia. Aku merasa bebas saat bersama dengan nya. VB juga selalu menemani ku kemana pun. Aku, Vb, dan arief sudah terbiasa bersama. Kenangan yang telah terukir indah, mungkin kah suatu saat nanti mereka akan mengingatnya masa indah ini.
            
Tiba saatnya arief kembali dan aku di tinggal lagi olehnya. Kadang aku ingin sekali menghalanginya untuk tidak pulang. Tapi apa boleh buat. Sekolahnya menunggu di sana dan aku yang harus rela menunggu jga disini. Hubungan jarak jauh ternyata tidak mudah. Butuh kesabaran yang kuat jika ingin teteap bertahan.            Tak lama kami berpisah, lebih kurang tiga minggu, akhirnya ibu ku tahu bahwa aku masih menjalin hubungan dengan arief. Awalnya ibu ku memang sudah tahu, tapi dia mencoba mengerti dan membiarkan ku untuk sementara dan akhirnya sekarang menjadi seperti ini. ibu ku tiba-tiba menyuruhku mengakhiri semuanya. Aku terkejut saat beliau berkata seperti itu. Bagaimana tidak?? Ibu ku menyuruh ku dalam kondisi yang lagi tidak berpihak pada ku. Aku memang dari awal tidak menginginkan ini. ini lah yang selalu aku takutkan dan ternyata ketakutan ku selama ini benar


25 Oktober 2009, untuk yang kedua kalinya aku berkata PUTUS. Malam itu, aku mencoba menghubunginya. Aku menceritakan semua padanya. Dia menangis mendengar keputusan ku yang begitu mendadak. Awalnya dia mengerti dengan keadaan ku, tapi lama-lama dia membenci ku. Jelas saja dia membenci ku. Dari awal ini memang salah ku yang membiarkannya masuk kedalam hidup ku. Putus adalah jalan yang terbaik untuk kita berdua.



“Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya. Mungkin aku tidak ada lagi di dalam hidupmu, tapi harus kau tahu, jiwa mu selalu melayang dalam angan ku, hidup dalam hati ku dan mati pun juga bersama ku. terima kasih telah mengizinkan ku masuk ke dunia mu”

MATI RASA

Setengah Tahun tanpa dia. Kepergiannya membuat ku menjadi pribadi yang menyendiri. Aku menjadi hampa. Pikiran ku pun selalu terasa kosong. Seolah-olah hidupku tak bakal lama. Aku terus membayangkan kehadirannya. Namun malang, aku mendengar bahwa dia sudah bersama orang lain. Bahkan berganti-ganti saja. Mengapa dia menjadi seperti itu? apakah ini salah ku, sehingga dia menjadi jiwa lamanya. Dia berubah total. Dia tidak ingin lagi mengenalku. Sepertinya sejak kejadian bulan lalu sikap nya menjadi berubah.
            
Terkadang sikap nya yang angkuh itu membuat ku menjadi ilfil kepadanya. Walaupun demikian, aku juga tidak bisa meninggalkan dan melupakannya. Dia membuat ku tak berhentinya menangis. Dia membuat hidupku hancur. Dia membuat aku menjadi mati rasa. Rasanya aku tidak ingin lagi mengenal dia. Dia berubah. dia membenci ku, sangat membenci ku. Aku tidak bisa berbohong. Aku membutuhkannya, tapi lihat keadaan sekarang, tak sejalan dengan keinginan ku.
            
Perlahan-lahan aku mencoba melupakannya. Aku mulai tak mengingat semua tentang dia. Aku mencoba melupakan kenangan ku bersamanya. Namun sialnya, aku tidak bisa. Dia selalu datang menghampiri. Dia selalu membuat ku untuk mengingat semua tentang nya. Aku tak bisa menjauh dari nya. Aku tak bisa... L

Tidak ada komentar:

Posting Komentar