Pages

MY OWN STORY (part III) :)

Kamis, 24 Maret 2011
AWAL YANG BAIK


Semester I sudah selesai, persaingan yang ketat membuat ku semakin belajar keras untuk semester II nanti. Yah.. sahabat ku, Furi, sakaligus saingan tertangguh di sekolah. Awal semester II di sambut dengan berbagai lomba dan kegiatan. Kebetulan waktu itu aku mengikuti ekstrakulikuler di bidang tari bersamaan dengan teman sekelas ku Yevi. Banyak anak yang ikut nari, namun hanya beberapa anak yang terpilih untuk ikut lomba mewakili sekolah. Salah satunya adalah Adhel dan Cania, yang waktu itu tidak satu kelas dengan ku tapi mereka dekat dengan ku di OSIS. Saat itu aku memang tidak mengikuti seleksi karena aku tahu kalau aku tidak mungkin terpilih dan kenyataan nya memang benar. Setelah setiap hari latihan, mereka pun akhirnya berangkat. Aku hanya melihat nya dari dalam kelas ku. Mengintip dari sela-sela jendela. Aku melihat mereka begitu anggun di hiasi dengan baju tari. “Waw.. aku ingin seperti itu” dalam hati aku terkagum.

            
Besoknya aku mendengar berita bahwa anggota tari kami mendapat juara satu dan akan mengikuti lomba mewakili kabupaten Ogan Ilir. Waww… pengen ikut sebenarnya. Singkat cerita, mendekati perlombaan tersebut ternyata salah satu dari penari itu tidak di perbolehkan untuk mengikuti lomba karena umurnya yang sudah melebihi batas ketentuan. Adhel dan Cania di suruh oleh Pembina tari kami yang lebih di kenal dengan Pak Sawal, untuk mencari penari pengganti. Yahh.. akhirnya aku disuruh ikut oleh mereka berdua. Apa boleh buat. Aku pun mencobanya. Setiap sore pulang sekolah aku selalu ikut mereka latihan dan hasilnya aku dipilih. Hhmm… ini kesempatan yang baik untuk ku. Pertama tampil dan ikut lomba langsung ke Provinsi. Waw… aku tak percaya ini aku. Yahhh… walaupun akhirnya kami tak mendapat juara di provinsi. Tapi lumayan, ini pengalaman pertama bagi ku.
            
Setelah beberapa bulan berjalan, aku di ajak untuk ikut olimpiade di kabupaten. Padahal aku tidak tahu sama sekali dengan lomba ini. Saat itu, aku di ikut serta kan di bidang matematika. Kebetulan waktu itu, ada guru dari Universitas Sriwijaya yang sedang praktek lapangan di sekolah kami. Setiap jam istirahat dia yang selalu mengajari ku. Sebenarnya sih banyak yang di suruh ikut. Senior juga ada. Tapi kami masih akan di seleksi untuk mewakili sekolah kami dan Alhamdulillah aku yang dipilih dari kelas VII untuk mewakili sekolah kami.
Pada saat lomba sedang berjalan, aku tidak tahu akan menjawab apa. Soal yang di ujikan sangat berbeda dengan soal yang sebelum nya aku pelajari. Aduhh… bisa mati aku.. kemudian aku menjawabnya dengan santai tapi cemas, walau aku tau jawaban ku itu benar atau tidak. Hahah… maafkan aku ya pak, bu..!! aku tak bisa berikan hasil yang baik.
            
Lebih kurang satu minggu berlalu, pemenang olimpiade itupun di umumkan dannnn….. “panggilan kepada Priscillia Imelda dan Yevi Agustin harap segera menuju ke ruang wakil kepala sekolah!” astaga… aku terkejut mendengar pengumuman itu. Aku dan teman sekelas ku, Yevi, langsung izin keluar kelas dan menuju ke ruang wakasek. Sesampainya di sana, kami di beri ucapan SELAMAT. “Hhaa??” aku dan Yevi terkejut. Aku mendapat juara II olimpiade matematika sementara yevi mendapat juara III olimpiade fisika se-kabupaten. Alhamdulillah… wakil kepala sekolah mengatakan kepada ku bahwa aku akan mewakili Ogan ilir mengikuti olimpiade di tingkat provinsi. 



Waahh.. betapa bangganya aku saat itu. Kepala sekolah pun berkata “wahh.. baru kelas VII sudah bisa menang olimpiade. Bagus nak,, tingkat kan lagi yahh…!!”, “terima kasih, Pak” jawabku tersenyum bangga.            Lebih kurang 2 minggu, ini lah waktu nya berangkat ke Palembang untuk lomba. Dari sekolah ku, hanya aku sendirian. Aduhh.. aku menjadi seorang yang diam di sana. Eiits… sialnya lagi. aku berangkat ikut lomba pada saat ada acara perpisahan kakak senior di sekolah. Untuk pertama kalinya aku tidak ikut serta dalam acara perpisahan itu, padahal aku ingin sekali melihat bagaimana sih acara perpisahan itu? Apalagi aku belum pernah sama sekali.
            
Yahh.. aku hanya bisa mendengar kabar perpisahan lewat telepon saja. Hhmm.. padahal pengen ikut. “Tapi ya sudahlah, lagi pula aku harus menyelesaikan misi ku disini” gerutu ku.


0 komentar:

Posting Komentar

Kamis, 24 Maret 2011

MY OWN STORY (part III) :)

AWAL YANG BAIK


Semester I sudah selesai, persaingan yang ketat membuat ku semakin belajar keras untuk semester II nanti. Yah.. sahabat ku, Furi, sakaligus saingan tertangguh di sekolah. Awal semester II di sambut dengan berbagai lomba dan kegiatan. Kebetulan waktu itu aku mengikuti ekstrakulikuler di bidang tari bersamaan dengan teman sekelas ku Yevi. Banyak anak yang ikut nari, namun hanya beberapa anak yang terpilih untuk ikut lomba mewakili sekolah. Salah satunya adalah Adhel dan Cania, yang waktu itu tidak satu kelas dengan ku tapi mereka dekat dengan ku di OSIS. Saat itu aku memang tidak mengikuti seleksi karena aku tahu kalau aku tidak mungkin terpilih dan kenyataan nya memang benar. Setelah setiap hari latihan, mereka pun akhirnya berangkat. Aku hanya melihat nya dari dalam kelas ku. Mengintip dari sela-sela jendela. Aku melihat mereka begitu anggun di hiasi dengan baju tari. “Waw.. aku ingin seperti itu” dalam hati aku terkagum.

            
Besoknya aku mendengar berita bahwa anggota tari kami mendapat juara satu dan akan mengikuti lomba mewakili kabupaten Ogan Ilir. Waww… pengen ikut sebenarnya. Singkat cerita, mendekati perlombaan tersebut ternyata salah satu dari penari itu tidak di perbolehkan untuk mengikuti lomba karena umurnya yang sudah melebihi batas ketentuan. Adhel dan Cania di suruh oleh Pembina tari kami yang lebih di kenal dengan Pak Sawal, untuk mencari penari pengganti. Yahh.. akhirnya aku disuruh ikut oleh mereka berdua. Apa boleh buat. Aku pun mencobanya. Setiap sore pulang sekolah aku selalu ikut mereka latihan dan hasilnya aku dipilih. Hhmm… ini kesempatan yang baik untuk ku. Pertama tampil dan ikut lomba langsung ke Provinsi. Waw… aku tak percaya ini aku. Yahhh… walaupun akhirnya kami tak mendapat juara di provinsi. Tapi lumayan, ini pengalaman pertama bagi ku.
            
Setelah beberapa bulan berjalan, aku di ajak untuk ikut olimpiade di kabupaten. Padahal aku tidak tahu sama sekali dengan lomba ini. Saat itu, aku di ikut serta kan di bidang matematika. Kebetulan waktu itu, ada guru dari Universitas Sriwijaya yang sedang praktek lapangan di sekolah kami. Setiap jam istirahat dia yang selalu mengajari ku. Sebenarnya sih banyak yang di suruh ikut. Senior juga ada. Tapi kami masih akan di seleksi untuk mewakili sekolah kami dan Alhamdulillah aku yang dipilih dari kelas VII untuk mewakili sekolah kami.
Pada saat lomba sedang berjalan, aku tidak tahu akan menjawab apa. Soal yang di ujikan sangat berbeda dengan soal yang sebelum nya aku pelajari. Aduhh… bisa mati aku.. kemudian aku menjawabnya dengan santai tapi cemas, walau aku tau jawaban ku itu benar atau tidak. Hahah… maafkan aku ya pak, bu..!! aku tak bisa berikan hasil yang baik.
            
Lebih kurang satu minggu berlalu, pemenang olimpiade itupun di umumkan dannnn….. “panggilan kepada Priscillia Imelda dan Yevi Agustin harap segera menuju ke ruang wakil kepala sekolah!” astaga… aku terkejut mendengar pengumuman itu. Aku dan teman sekelas ku, Yevi, langsung izin keluar kelas dan menuju ke ruang wakasek. Sesampainya di sana, kami di beri ucapan SELAMAT. “Hhaa??” aku dan Yevi terkejut. Aku mendapat juara II olimpiade matematika sementara yevi mendapat juara III olimpiade fisika se-kabupaten. Alhamdulillah… wakil kepala sekolah mengatakan kepada ku bahwa aku akan mewakili Ogan ilir mengikuti olimpiade di tingkat provinsi. 



Waahh.. betapa bangganya aku saat itu. Kepala sekolah pun berkata “wahh.. baru kelas VII sudah bisa menang olimpiade. Bagus nak,, tingkat kan lagi yahh…!!”, “terima kasih, Pak” jawabku tersenyum bangga.            Lebih kurang 2 minggu, ini lah waktu nya berangkat ke Palembang untuk lomba. Dari sekolah ku, hanya aku sendirian. Aduhh.. aku menjadi seorang yang diam di sana. Eiits… sialnya lagi. aku berangkat ikut lomba pada saat ada acara perpisahan kakak senior di sekolah. Untuk pertama kalinya aku tidak ikut serta dalam acara perpisahan itu, padahal aku ingin sekali melihat bagaimana sih acara perpisahan itu? Apalagi aku belum pernah sama sekali.
            
Yahh.. aku hanya bisa mendengar kabar perpisahan lewat telepon saja. Hhmm.. padahal pengen ikut. “Tapi ya sudahlah, lagi pula aku harus menyelesaikan misi ku disini” gerutu ku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar