DIA DATANG
Hari terus berlalu. Lama-lama aku semakin dekat dengan arief. Ini membuatku tak sadar. Kakak ku pun sudah semakin sering bertengkar dengan nya. Pernah sesekali aku melihat kakak ku menangis karena nya. Kadang aku juga merasa bersalah melihatnya.
Tiba waktu itu, saat aku mengikuti lomba gerak jalan di kecamatan. Kebetulan arief juga ikut serta dalam lomba itu. Di gerbang sekolah tepatnya. Saat kami berkumpul untuk menunggu jemputan ke lokasi perlombaan. Waktu itu, aku sedang bercerita dengan teman ku, Yevi, yang kebetulan juga ikut serta dalam perlombaan.
Tiba-tiba, ada seorang anak perempuan teman sekelas arief, namanya puput. Dia menarik tangan ku, dan menarik ku kearah arief. Awalnya aku terdiam kebingungan. “Ada apa ini?” Tanya ku dalam hati. Lalu, screttt….!! Aku terkejut, dia mengatakan sebuah kata yang tak pernah ku dengar sebelumnya. Ya Allah… mau di jawab apa ini?? Aku kebingungan untuk menjawabnya dan aku pun langsung pergi ke arah Yevi. Aku menceritakan semuanya pada Yevi. Yevi pun juga kebingungan untuk menolong ku karena dia tahu kalau arief itu adalah pacarnya kakak sepupu ku, Ayu. Astagfirullah… cobaan macam apa ini.
Esok harinya disekolah. Ciie… ada yang baru di tembak tuh.. gubrraakk…!! Aku berjalan menunduk malu dengan senior. Sesampainya di kelas, seluruh anak-anak di kelas membicarakan ku. Saat melangkahkan kaki ke pintu kelas, tiba-tiba yevi dan delvia menarik ku keluar. Mereka memberitahu ku bahwa arief dan kakak sepupu ku, Ayu, sudah PUTUS. “Hhhaaa???” kaget ku.
Ya Allah.. betapa malunya aku saat itu. Seolah-olah aku merebut arief dari kakak sepupu ku padahal kenyataan nya tidak begitu. Sabar echi.. sabarrrrr.. semua pasti ada hikmahnya.
Hari-hari semakin berlalu. Aku menghindar dari kakak sepupu ku. Aku merasa bersalah. Aku mengira dia akan marah padaku dengan kejadian ini. Awalnya dia memang tidak tahu kalau arief pernah nembak aku, namun akhirnya yahh ketahuan juga deh. Sejak kejadian itu, setiap pulang sekolah aku selalu sendiri. yahh.. sepi deh.
Hari-hari semakin berlalu. Aku menghindar dari kakak sepupu ku. Aku merasa bersalah. Aku mengira dia akan marah padaku dengan kejadian ini. Awalnya dia memang tidak tahu kalau arief pernah nembak aku, namun akhirnya yahh ketahuan juga deh. Sejak kejadian itu, setiap pulang sekolah aku selalu sendiri. yahh.. sepi deh.
Setelah beberapa hari dari kejadian ini, kakak sepupuku itu pun menghampiriku. Aku terdiam, cemas, dan takut. Dia lalu melihat ku dan tertawa. “hahaha.. ada apa dengan mu ini?” Tanya nya. Aku hanya tersenyum saja. Lalu dia bercerita pada ku. Dia bilang kalau dia sudah tahu dengan kejadian kemarin dan dia tidak akan marah padaku. Dia mengerti dengan kondisi sekarang ini. Yahh.. syukurlah kalau begitu. Aku juga tidak merasa di suduti lagi sekarang. Huhh lega,,, kejadian ini membuat aku menjadi menjauhi arief. Ku akui sebenarnya aku menyimpan sedikit rasa sih padanya. Yaa… mau bagaimana lagi? It’s can be better if I forget him.


0 komentar:
Posting Komentar