BUKAN DIA (perpisahan membawa duka)
Semenjak perpisahan itu, aku mulai terbiasa untuk hidup sendiri. tanpa dia, dia, dan dia… kadang tidak semudah seperti biasanya. Menjalani hari-hari terasa sepi dan patah semangat.
Anak-anak mulai mengetahui tentang status ku yang sedang melajang. Mereka mulai datang pada ku. Sejak lama memang mereka sudah menunggu ku, namun mereka takut menyatakannya karena tahu aku waktu itu milik arief dan arief itu orang nya bukan layaknya anak yang pada umumnya. Sekarang, arief sudah tidak ada lagi bersamaku jadi mereka sekarang bebas dan tidak punya penghalang lagi. aku juga tidak akan memaksakan nya dan tidak mungkin juga aku tidak menyuruh mereka.
15 Februari 2010, dimana hari esok semestinya satu tahun aku dengan arief. Pada tanggal ini, aku mengenal sosok baru dari seorang Tomy. Yah.. dia adalah teman seperjuangan ku dalam sanggar tari di sekolah. Aku sudah lama kenal dia bahkan dekat. Dia memang orang yang baik. Tapat pada tanggal itu lah dia menyatakan kata-kata yang tidak bisa aku percaya sebelumnya. Awalnya aku tidak mau menerimanya dalam hidupku, hatiku masih terikat dengan arief. Namun kemudian, Vb menasehati ku. ku pikir-pikir benar juga apa yang di katakan VB. Aku sedang membutuhkan seseorang yang bisa menyemangati ku. Tapi satu sisi juga, ada banyak anak-anak yang menunggu jawaban ku dan jika aku jadian dengan tomy, mereka akan memusuhi tomy, kasihan tomy. Oo iya… Pada hari ini juga teman ku Yevi juga jadian dengan teman ku satu lagi, Yogi (untuk yang kesekian kalinya. Heheh...). Awalnya teman sekarang menjadi sebuah permata yang utuh. Aku, tomy, yevi, yogi, VB, dan teman-teman ku yang lain sekarang sudah memasuki kehidupann baru. Tanpa arief, tanpa siapa pun yang pernah menginjakkan jiwanya di hidupku.
Tidak sampai satu minggu kami berhubungan, aku sudah merasa bosan. Aku merasa aku tidak cocok lagi menjalani semuanya. Aku masih terbayang dengan anagan-angan lama ku. Harus ku akui, hati ku tidak bisa menerima tomy seutuhnya. Sejak lama aku menanggap tomy hanya sebatas teman. Akhirnya, aku mencari-cari alasan untuk memutuskan tomy. Hingga kejadian itu tiba, aku resmi putus dengan tomy. Beberapa hari dari kejadian itu, aku mendengar berita bahwa arief pulang ke sini. Dan dia tahu tentang cerita ku itu. Entah tahu dari siapa dia, tapi dia pernah bercerita pada ku bahwa dia mempunyai mata-mata yang mengawasi ku kelak jika dia sudah pindah.
Mendengar arief pulang, aku langsung saja gembira, tapi ternyata dia pulang bukan menemui ku. Dia hanya menemui pacar barunya. Aku kecewa. Sakitt rasanya melihat mereka setiap hari lewat di depan rumah ku. Apalagi saat itu aku tahu, dia menertawakan ku saat aku putus dengan tomy. Iiihhhh… pengen ku bunuh dia.
Lama-lama aku juga merasa bosan dengan tingkah nya yang selalu membuat aku menjadi gila seperti ini. Aku mulai mencoba melupakannya. Melupakan semua tentang dia. Aku tidak memperdulikannya lagi. terserah dia mau berbuat apa, aku tetap saja tidak peduli. Awalnya memang sulit, namun lama-lama aku menjadi terbiasa hidup tanpa rekayasanya.
Aku dan VB sekarang sudah duduk di bangku kelas IX dan menjadi senior di sekolah. Tidak lama lagi kami akan pergi dari sekolah ini. Aku mulai menyandang status sebagai anak basket. Bersama VB dan teman-teman lain, aku bisa bahagia lagi. Aku mulai di sibukkan dengan sparing basket di sana sini. Waktu itu memang VB menjadi tim inti di sekolah. Hingga tiba pada saat itu, kami mengadakan sparing dengan SMPN 1 TRA. Saat itu, maya dan yevi (teman ku) melihat seorang anak basket dari SMPN 1 mirip dengan arief. Namanya iyan. Dia memberitahuku, namun aku tetap saja mengatakan tidak. Maya dan Yevi mulai tergiur dengan kebolehan iyan. Maya yang saat itu masih berpacaran dengan abeib, kemudian mulai menyukai iyan. Lalu, ada satu lagi anak dari SMPN 1 yang mempunyai perfect stylish (katanya sih). Tapi sayang dia masih adik kelas kami. Namanya arief. Yah.. sama seperti nama orang yang pernah ku kenal dulu. Aku tidak tergiur sama sekali tuh, walaupun namanya sama tapi orang nya beda donk. Ehh.. sih maya jadi ngebet sama si arief, dan iyan di serahkannya sama yevi. Hahhahha… dasar. Padahal, yevi itu Cuma main-main, kan dia masih berhubungan dengan Yogi. Huuh.. maya ini, ada-ada saja.
Lama-lama aku juga bosan nih melilhat tingkah maya yang selalu mencari-cari berita tentang arief. Waktu itu pernah sesekali maya mengajakaku dan yevi untu bertemu dengan arief. Awalnya aku tidak mau ikut campur. Tapi dia selalu memaksa ku. Aku pun menjadi kasihan dengan tingkah yang yang seperti itu, akhirnya aku dan yevi mau menemaninya untuk bertemu dengan arief. Berita ini sudah sampai di telinga abeib (pacar maya) dan abeib menjadi marah dengan arief. Mulai terjadi kesalah pahaman antara maya dan abeib. Inilah yang aku takutkan dari awal. Pastinya aku tidak mau ikut campur dengan urusan mereka.
Beberapa hari setelah kejadian ini, maya dan abeib sudah baikan, namun dengan arief, abeib tidak bisa memaafkannya. Abeib juga mengajak Yogi ikut serta dalam peperangannya dengan arief. Hmm.. kalian ini selalu saja. Hanya masalah sepeleh selalu di besar-besarkan.
Tak lama dari kejadian ini, tiba-tiba ada sms masuk ke HP ku. ternyata itu sms dari arief SMPN1. Orang yang selama ini di incar oleh maya. Aku terkejut. Aku bertanya padanya, dapat dari siapa dia nomor ku dan atas dasar kepentingan apa dia menghubungi ku. Apa ini ada sangkutpautannya dengan maya dan abeib. Lalu dia mengatakan bahwa dia mendapatkan nomer HP ku dari maya. Kata sih cumah iseng-iseng aja. Aku langsung menghubungi maya dan menanyakan tentang hal ini. ternyata memang benar. Maya yang memberikan nomer ku pada arief.
Keesokan harinya, saat Vb lagi kumpul-kumpul di kantin sekolah. Maya memberitahu ku bahwa arief suka dengan aku. Tttttttttiiiiiiitttttt……… apa-apaan ini. aku tidak percaya. Bagaimana bisa dia menjadi suka dengan ku sementara aku sendiri tidak pernah mengenal dekat dia. Aku menjadi tidak enak dengan maya yang sudah lama mengincar dia. Aku merasa bersalah. Setiap hari juga arief selalu menghubungi ku. aku tidak begitu member harapan padanya, karena aku tahu aku tidak mengenal dekat sosok arief itu. Berita ini tersebar luas dan sampai lah ketelinga abeib dan yogi. Abeib yang begitu benci nya dengan arief merasa setuju-setuju saja kalau arief mendekati ku, karena dengan seperti itu maya tidak bisa lagi mendekati arief. Uhhh... kesal. Kawan atau lawan sih?? L
Setiap hari arief selalu menghubungi ku. Menanyakan kabar ku. iiihh.. lama-lama aku jadi bosan nih. Tapi aku juga mulai tergiur dengan nya. Aku menjadi teropsesi untuk mencari berita tentang dia. Kalau kata teman-teman nya sih dia orang nya baik. Ya juga sih, aku melihat dia itu orang yang baik dan sifatnya dewasa. Lebih dewasa dari arief yang ku kenal dulu.
Tiba saatnya pada waktu itu, menjelang hari ulangtahun ku yang ke-15 tahun. Dia menyatakan bahwa dia menyukaiku. Yahh.. aku tidak menjawabnya. Jelas saja… dia menembak ku lewat HP, mana mau aku menjawabnya. Kecuali kalau dia mengatakannya langsung di hadapan ku. Dalam sejarah percintaan ku, tidak ada satu pun mantan ku yang nembak lewat HP kecuali di depan muka ku langsung. Butuh keberanian jika kau memang menginginkan nya.
17 April 2010, umurku sekrang sudah beranjak menjadi 15 tahun. Hari ini jadwal kami anak basket untuk mengikuti Final pertandingan basket di SMAN 3 Unggulan Kayu Agung. Merebutkan juara I atau II. Wahh… ini pertamakalinya anak basket putri dari SMPN 2 TRA masuk kebabak final. Kepsek pun bangga dengan anak VB yang bisa mencapai target ini. Dan kebetulan juga untuk tim putranya dari SMPN 1 yang merebutkan juara I dan II. Yahhh… ketemu lagi deh dengan si arief itu.
Hadiah ultah ku kali ini sungguh berbeda. Kami berhasil merebut juara I dan ini lah yang menjadi kado terindah untuk ultah ku yang ke-15 tahun ini. Betapa bahagianya aku dan betapa bangga nya kepala sekolah kami. Atas hasil yang telah kami raih kami meminta kepsek untuk mengizinkan kami mengadakan acara di sekolah yaitu perkemahan satu malam. Alhamdulillah pak kepsek mengizinkan kami. Semuanya diurus oleh beliau. Waww… senang sekali rasanya bisa akrab dengan beliau selaku kepsek kami.
Sepulangnya kami dari SMAN Gaul, arief tiba-tiba mengajak ku untuk bertemu dan jalan. Aduhh… bagaimana ini? aku bingung mau jawab apa. Dan akhirnya maya menyuruh ku untuk bertemu dengan nya. Setidaknya hargai dulu usaha nya untuk bertemu dengan mu. Yaaahh… mau bagaimana lagi? it’s ok.
Dag.dig.dug… jantung ku mulai berdebar. Pertanda apa ini? OMG… dari awal memang sudah ku kira. Duuaaaaaaar…….. akhirnya dia berani mengatakan kata yang tak bisa aku hindari lagi. tak dapat ku pungkiri juga, aku melihat sosok arief ku dulu pada dirinya. Namun yang ini berbeda. Dia lebih bisa mengerti aku. Dia membutuhkan aku, dan aku pun juga sebaliknya. Akhirnya, untuk yang ketiga kalinya aku membiarkan orang lain masuk ke hidup ku.
Arief ku ini sangat berbeda. Dia lebih dewasa dari arief sebelumnya. Itu lah yang membuat aku merasa lebih betah dengan nya. Hampir setiap hari aku di ajak nya jalan kesana-kemari. Kemana pun dia pergi aku pasti ikut. Hubungan VB dan arief pun sudah terjalin erat. Vb sudah menganggap dia seperti arief ku yang sebelumnya. Namun yang kali ini, umurnya masih di bawah kami. Yahh.. dia adik kelas di bawah aku. Walaupun demikian, aku tetap menganggap dia sebagian dari hidup ku.
Lama-lama aku mulai mengenalkan arief kepada ibu ku. Tanpa aku ketahui sebelumnya, ternyata papa arief itu adalah guru SMA ibu ku dalu. Hal ini membuat aku semakin mudah untuk mempererat hubungan antara arief dan ibu. Arief sering meminta ku untuk mengajarinya soal-soal yang ia tidak mengerti. Dia sering kerumah, belajar dengan ku. hhmm… arief…arief… kadang aku tidak rela meninggalkan nya. Terlalu banyak kebaikan yang dia berikan untuk ku.
Menjelang Ujian Nasional, kami di sekolah disibukkan dengan berbagai les dan bimbel. Terkadang kami tidak ada waktu lagi untuk berkumpul seperti dulu. Latihan basket pun di nonaktifkan. Hhmm… kami harus belajar giat agar UN bisa berjalan dengan lancar.
Satu bulan menjelang Ujian Nasional. Aku mendengar berita tentang pendaftaran dan tes sma yang
Aku sekarang mulai di sibukkan dengan urusan SMA itu, mulai dari pendaftaran sampai ikut tes nya. Sudah beberapa hari aku tidak masuk sekolah. Aku rindu VB dan kalian semua. Sibukk...sibukk…sibukkk… Mungkin itu lah yang akan di bicarakan teman-teman ku pada ku. Maaf… aku tidak berniat untuk menjauhi kalian, aku hanya lagi berkonsentrasi untuk tes ku kali ini. Maaf jika aku tidak bisa menyempatkan diri untuk berkumpul-kumpul lagi. Semua kegiatan ku sudah di nonaktifkan oleh ibu ku. Beliau ingin aku berhasil ikut tes ini. bahkan, latihan basket pun aku sudah jarang.
Setelah semuanya telah di laksanakan, aku pun kembali dengan kesibukkan di SMP. Pulang dari tes langsung di sambut dengan TO, waww… aku tidak belajar sama sekali untuk TO ini. sudah lah, aku pasti tidak lulus TO ini. tapi nyatanya, Alhamdulillah…. Dari sekolah kami, hanya dua orang saja yang lulus TO, yaitu aku dan teman ku satu lagi. Ya Allah.. padahal satu buku pun tidak aku baca. Hhmm… semangat adalah kunci dari segalanya. Asal ada kemauan, pasti bisa. (kata-kata yang selalu di berikan arief pada ku) J
Pengumuman tes ku sebentar lagi di umumkan. Namun aku sudah di beritahu duluan oleh tante ku yang kebetulan punya kenalan di SMA yang aku ikuti tes itu. Dia mengatakan pada ibu ku bahwa aku tidak lulus dalam tes tersebut. Mendengar berita itu, aku sangat kecewa. Aku telah mengecewakan semuanya, ibu ku, guru-guru ku, VB, arief, dan teman-teman yang menyemangati ku. Ya Allah… aku menangis mendengar berita itu. Aku kemudian menceritakan nya pada VB. Awalnya VB tidak percaya, dia menyuruh ku untuk memastikan tentang berita ini. memang sih… ini juga belum resmi pengumaman dari sekolah sana. Lalu, sepulang sekolah aku mengajak furi menemani ku ke warnet untuk memastikan aku lulus atu tidak.
Sebenarnya aku tidak ingin melihat nya karena aku sudah yakin bahwa aku tidak mungkin lulus, aku sudah kecewa. Namun, VB bersih keras untuk menyuruh ku melihat semuanya. Di warnet yang ramai itu, aku dan furi disaksikan oleh yogi dan aldi yang kebetulan ada di sana, kami melihat pengumuman itu lewat situs internet. Daaaaaaaaan….. Alhamdulillah…nama ku ternyata ada di sana. Yey…. Aku Lulus Teriak ku di warnet... hahhahhaa… aku langsung menelpon ibu ku dan langsung pulang. Aku memberitahukan semuanya pada VB. Waahh.. betapa bahagia nya aku. Hilang rasanya semua kekecewaan ku tadi. Sepulanganya ke rumah, aku langsung pergi ke Palembang karena besoknya aku akan melanjutkan tes ku. terima kasih VB, terima kasih teman-teman, kalian sudah berikan yang terbaik untuk ku. J
Setelah Tes selesai aku laksanakan sampai tahap akhir, akhirnya aku pulang juga. Setelah beberapa hari, aku mendapat pengumaman bahwa aku lulus. Kini aku akan bersiap-siap untuk Ujian Nasional ku. Setiap hari aku dan VB selalu belajar bersama di rumah. Masa-masa yang aku rindukan. Kadang aku juga tidak rela jika seandainya aku sudah tidak bersama mereka lagi. Ya Allah… jangan lah Engkau pisahkan persahabatan ini, jangan biarkan kebersamaan ini hilang. Aku selalu berharap kami tidak akan melupakan satu sama lain.
”Memang tak semudah membalikan telapak tangan, meninggalkan kebiasaan yang sering dilakukan karena sebuah pilihan”


0 komentar:
Posting Komentar